Salam everyone,
Topik hari ini ialah
OCD. Apa itu
OCD? OCD adalah singkatan untuk
Obsessive Compulsive Disorder (Kegagalan melakukan kecenderungan berulang)
Saya ingin kongsikan kepada anda apa itu OCD.
Obsessive Compulsive Disorder-OCD merupakan suatu gangguan
anxiety di mana fikiran dipenuhi dengan pemikiran yang menetap dan tidak dapat dikendalikan dan individu dipaksa untuk mengulang tindakan tertentu secara terus menerus, menyebabkan distress yang signifikasi dan mengganggu keberfungsian rutin harian.
Obsesi adalah fikiran, impulsi, dan rutin yang mengganggu dan berulang yang muncul dengan sendirinya serta tidak dapat dikendalikan, walaupun demikian biasanya tidak nampak rasional bagi individu yang mengalaminya.
Kompulsi adalah perilaku atau tindakan mental berulang di mana seseorang merasa didorong untuk melakukan bertujuan untuk mengurangkan ketegangan yang disebabkan fikiran-fikiran obsesif atau untuk mencegah berlaku suatu bencana. Aktiviti tersebut tidak berhubung secara realistis dengan tujuan yang ada atau jelas berlebihan.
Berdasarkan pada kriteria DSM-IV TR,
Obsesif-Compulsive Disorder didefinisikan sebagai berikut:
Obsesi:
Fikiran, impuls, atau gambaran pengalaman terjadi berulang dan berterusan pada satu jangkamasa diganggu, yang mengganggu dan menyebabkan kecemasan serta tertekan
Fikiran, impuls, atau gambar tidak hanya merasa risau tentang masalah kehidupan realiti.
Pesakit bertindak untuk mengabaikan atau menekan fikiran, impuls, atau gambar untuk mentafsir mereka dengan beberapa fikiran lain atau tindakan
Pesakit mengakui bahawa fikiran obsesional, impuls, atau gambar adalah produk dari fikiran sendiri (tidak dipaksakan dari luar, ia datang daripada pemikiran sendiri)
Kompulsi didefinisikan sebagai berikut:
- Perilaku berulang (misalnya, mencuci tangan, mengatur, memeriksa, mengemas barang) atau tindakan mental (misalnya, berdoa, menghitung, mengulangi kata-kata secara diam) bahawa seorang merasa didorong untuk melakukan sesuatu untuk menunjukkan obsesi, atau menurut aturan yang harus diterapkan secara kaku.
- Perilaku atau tindakan mental bertujuan untuk mencegah atau mengurangkan tekanan atau mencegah suatu peristiwa atau situasi yang menakutkan. Namun, perilaku atau tindakan mental tidak berhubung dengan cara yang realistik dengan apa yang mereka rancang untuk meneutralkan atau dilakukan dengan berlebihan.
Mengikut salah satu sumber yang saya siasat:
Prevalensi sepanjang hidup gangguan obsesif-kompulsif berlaku 2.5 peratus dan sedikit lebih banyak terjadi pada perempuan berbanding pada lelaki (Karno dan Golding, 1991; Karno dkk., 1988; Stein dkk., 1997). Usia gangguan ini tampaknya bimodal; terjadi sebelum usia sepuluh tahun atau pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa (Conceicao do Rosario-Campos dkk., 2001). Pada kes usia dewasa, gangguan ini sering dialami setelah kejadian yang penuh stress, seperti kehamilan, melahirkan, konflik keluarga, atau kesulitan di pekerjaan (Kringlen, 1970). Gangguan obsessive-compulsive juga menunjukkan comodibitasion dengan gangguan anxiety lain, terutama dengan gangguan panik dan fobia (Austin dkk., 1990), dan dengan berbagai gangguan kepribadian (Baer dkk., 1990; Mavissikalian, Hammen, & Jones, 1990). Stern dan Cobb (1978) menemukan bahawa 78 peratus dari sampel individu kompulsif memandang ritual mereka sebagai “cukup bodoh atau aneh” walaupun mereka tidak mampu menghentikannya.
PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui. Gangguan obsesif-kompulsif tidak ada kaitan dengan bentuk karekteristik keperibadian seseorang, pada individu yang memiliki keperibadian obsesif-kompulsif cenderung untuk bangga dengan ketelitian, kerapian dan perhatian terhadap hal-hal kecil, sebaliknya pada gangguan obsesif-kompulsif, individu merasa tertekan dengan kemunculan perilakunya yang tidak dapat dikawal. Mereka merasa malu bila kelakuan tersebut dipersoalkan oleh orang yang melihatnya kerana melakukan pekerjaan yang secara berulang-ulang. Mereka berusaha mati-matian untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
Penyebab Obsesif Kompulsif adalah:
- Genetik - (Keturunan) Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan berisiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder).
- Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi di bahagian - bahagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga salah satu penyebab OCD.
- Keperibadian - Mereka yang mempunyai keperibadian obsessif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
- Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah dengan menunjukkan gejala OCD.
- Gangguan obsesif - kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga ditunjukkan.
- Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-isteri, di tempat kerja, keyakinan diri.
Gangguan obsesif-kompulsif berkaitan dengan depresi, atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala yang seakan dengan depresi. Perilaku yang obsesif pada ibu depresi berusaha berkali-kali atau berkeinginan untuk membunuh bayinya.
INDIVIDU YANG BERISIKO Individu yang beresiko mengalami gangguan obsesif-kompulsif adalah;
- Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga dari broken home, kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (teori ini masih dianggap lemah namun masih dapat diperhitungkan)
- Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus frontalis, ganglia basalis dan singulum.
- Individu yang memilki intensitas stress yang tinggi
- Riwayat gangguan kecemasan
- Depresi
- Individu yang mengalami gangguan seksual
GEJALA Obsesi yang biasa seperti kegelisahan mengenai pencemaran, keraguan, kehilangan dan penyerangan. Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, iaitu tindakan berulang, dengan maksud tertentu dan disengajakan.
Sebahagian besar ritual boleh dilihat secara langsung, seperti kerap mencuci tangan atau memeriksa pintu berulang-ulang untuk memastikan bahawa pintu sudah dikunci.
Kelakuan lainnya merupakan kegiatan batin, contohnya mengira atau membuat pernyataan berulang untuk menghilangkan bahaya.
Penderita juga obses dengan segala hal dan ritual yang dilakukan tidak selalu secara logik berhubungan dengan rasa tidak aman jika penderita menjalankan ritual tersebut. Penderita yang merasa khuatir tentang pencemaran, rasa tangan akan menjadi kotor jika dia tidak memasukkan tangannya ke dalam poket seluar kerana setiap obsesi tentang pencemaran timbul, maka dia akan berulang-ulang memasukkan tangannya ke dalam poket seluar.
Sebahagian besar penderita menyedari bahawa obsesinya tidak mencerminkan risiko yang nyata. Mereka juga menyedari bahawa kelakuan fizik dan mentalnya berlebihan bahkan mendorong kecenderungan aneh.
Penyakit obsesif-kompulsif berbeza dengan penyakit psikosa, kerana pengidap psikosa akan kehilangan kontak dengan kenyataan. Penderita merasa takut dipermalukan sehingga mereka melakukan kelakuannya secara sembunyi-sembunyi. Sekitar satu pertiga penderita mengalami depresi ketika penyakitnya didiagnos.
Gejala ditunjukkan dengan pengulangan (repetatif) fikiran dan tindakan seminima 4 kali untuk satu kompulsi dalam sehari dan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu selanjutnya. Gejala utama obsesi-kompulsif harus memenuhi kriteria:
Perilaku dan fikiran yang muncul tersebut disedari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impulsi dalam dirinya sendiri. Individu juga menyedari bahawa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan.
Beberapa kelakuan yang muncul disedari oleh individu dan berusaha melawan kebiasaan dan fikiran-fikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
Fikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khuatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
Obsesi (fikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara kerap dalam beberapa kali setiap harinya.
CIRI-CIRI OBSESIF KOMPULSIF Simptom dari Obsesif Kompulsif dikenali dengan pengulangan (repetatif) fikiran dan tindakan minima 4 kali untuk satu kompulsi dalam sehari dan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu selanjutnya. Gejala utama obsesi-kompulsif harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Perilaku dan fikiran yang muncul tersebut disedari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyedari apabila perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan.
- Beberapa perilaku yang muncul disedari oleh individu dan berusaha melawan kebiasaan dan fikiran-fikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
- Fikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khuatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
- Obsesi (fikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara kerap dalam beberapa kali setiap harinya.
- Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikasi mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan orang lain.
- Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, iaitu tindakan berulang seperti mencuci tangan dan melakukan pengecekan dengan maksud tertentu.
BERBAGAI PERILAKU GANGGUAN YAN SERING TERJADI :
- Membersihkan atau mencuci tangan
- Memeriksa atau mengecek
- Menyusun dan membetulkan objek menjadi lurus
- Mengkoleksi atau menimbun barang
- Menghitung atau mengulang fikiran yang selalu muncul (obsesif)
- Takut terkontaminasi penyakit/kuman/hama/habuk
- Takut membahayakan orang lain
- Takut salah
- Takut dianggap tidak sopan
- Perlu ketepatan atau simetri
- Bingung atau keraguan yang berlebihan.
- Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada urutan bilangan)
Individu yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif kadang memilki fikiran intrusif tanpa tindakan repetatif yang jelas tetapi sebahagian besar penderita menunjukkan perilaku kompulsif sebagai bentuk lanjutan dari fikiran-fikiran negatif sebelumnya yang muncul secara berulang, seperti ketakutan terinfeksi kuman, penderita gangguan obsesif-kompulsif sering mencuci tangan (washer) dan perilaku umum lainnya seperti di atas.
RAWATAN/PENCEGAHAN Psikoterapi Treatment psikoterapi untuk gangguan obsesif-kompulsif umumnya diberikan hampir sama dengan gangguan kecemasan lainnya. Ada beberapa faktor OCD sukar untuk disembuhkan, pengidap OCD sukar mengenalpasti kesalahan (penyimpangan perilaku) dalam mempersepsi tindakannya sebagai bentuk penyimpangan perilaku yang tidak normal. Individu beranggapan bahawa ia perkara biasa walaupun perilakunya itu diketahui pasti sangat menganggunya.
Baginya, perilaku kompulsif tidak salah dengan perilakunya tapi bertujuan untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik-baik saja. Faktor lain ialah kesalahan dalam penyampaian maklumat tidak tepat mengenai keadaan yang dialami oleh individu oleh pengamal perubatan dapat membuat individu enggan untuk mengikuti terapi.
Cognitive-behavioural therapy (CBT) adalah terapi yang sering digunakan dalam pemberian rawatan pelbagai gangguan kecemasan termasuk OCD. Dalam CBT penderita OCD pada kelakuan mencuci tangan diberikan jadual waktu dia mesti mencuci tangannya secara bertahap. Apabila terjadi peningkatan kecemasan barulah terapist memberi kebenaran untuk individu OCD mencuci tangannya. Terapi ini efektif menurunkan rasa cemas dan hilang secara perlahan kebiasaan-kebiasaannya itu.
Dalam CBT terapi juga melatih pernafasan, latihan relaksasi dan pengurusan stres pada individu ketika menghadapi situasi konflik yang memberikan kecemasan, rasa takut atau stres muncul dalam diri individu. Pemberian terapi selama 3 bulan atau lebih.
Farmakologi Pemberian ubat-ubatan berserta psikoterapi sering dilakukan secara bersamaan dalam masa perawatan penderita OCD. Pemberian ubat hanya dilakukan oleh doktor atau pegawai psikologi atau social worker yang berlatarbelakang dalam psikoterapi. Pemberian ubat-ubatan haruslah melalui kawalan ketat kerana beberapa dari ubat tersebut mempunyai kesan samping yang merugikan.
Ubat yang digunakan dalam pengubatan OCD seperti;
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang dapat mengubah level serotonin dalam otak, jenis obat SSRIs ini adalah
Fluoxetine (Prozac), sertraline (Zoloft), escitalopram (Lexapro), paroxetine (Paxil), dan citalopram (Celexa) Trisiklik (Tricyclics) Ubat jenis trisiklik berupa
clomipramine (Anafranil). Trisiklik merupakan ubat-ubatan lama dibandingkan SSRIs dan bekerja sama baiknya dengan SSRIs. Pemberian ubat ini dimulai dengan dos rendah. Beberapa efek pemberian jenis ubat ini adalah peningkatan berat badan, mulut kering, pening dan perasaan mengantuk.
Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs). Jenis ubat ini adalah
phenelzine (Nardil),tranylcypromine (Parnate) dan
isocarboxazid (Marplan). Pemberian MAOIs harus diikuti kawalan pemakanan dan mengelak makanan berkeju atau anggur merah, penggunaan pil KB, ubat tahan sakit (seperti
Advil, Motrin, Tylenol), ubat alahan dan jenis suplemen. Kontradiksi dengan MOAIs dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Kredit kepada sumber ini, sumber ini pengalaman seorang OCD